Berpetualang ke Air Terjun Pangkalan Kapas, Surga di Balik Tebing

Berpetualang ke Air Terjun Pangkalan Kapas, Surga di Balik Tebing

Pesona alam di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi, tak jarang bahkan tempat-tempat yang indah baru ditemukan di daerah-daerah. Misalnya di Riau , kekayaan alam di Riau sangatlah beragam mulai dari sungai, danau, pantai, hutan, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya yaitu Air Terjun Pangkalan Kapas.

Air terjun ini berlokasi di dataran tinggi Bukit Barisan, Desa Lubuk Bigau, Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau. Wisata alam ini sangat cocok untuk pengunjung yang gemar berpetualang dan menghabiskan waktu menjernihkan pikiran. Hutan yang rindang ditambah keberagaman flora dan fauna membuat suasana di tempat ini sejuk dan syahdu. Berikut adalah ulasannya:

Tiket Masuk dan Rute ke Air Terjun

Keistimewaan dari tempat ini adalah dari hutan yang mengelilinginya, masih asri dan perawan. Lokasinya yang jauh dari pemukiman dan hiruk pikuk kendaraan juga membuat tempat ini menjadi lebih tenang untuk menyegarkan pikiran. Yang terdengar hanyalah suara gemuruh air dan percikannya yang membasahi bebatuan. Di bawah ini merupakan informasi terkait biaya tiket masuk dan rute untuk pergi ke air terjun:

1. Tiket Masuk

Tarif masuk saat hari kerja dan hari libur adalah sama, yaitu Rp 15.000. Air Terjun ini tingginya 670 meter di atas permukaan laut, dan sekitar 130 kilometer dari Kota Pekanbaru. Jika dihitung menggunakan waktu tempuh sekitar 2 hingga 3 jam berkendara ke arah Desa Lipat Kain. Selanjutnya berjalan dengan ojek dan trekking dalam beberapa jam.

2. Rute Perjalanan

Rute perjalanan ke lokasi air terjun terbilang cukup sulit dan membutuhkan kendaraan roda empat yang dapat digunakan untuk melintasi berbagai medan. Dari Desa Lipat Kain ke lubuk Bigau, pengunjung harus dalam keadaan yang sehat dan bugar serta telah terisi energi. Selama menempuh rute sepanjang 64 kilometer sangat jarang ditemui adanya bengkel atau pengisian bahan bakar.

Jalan yang ditempuh masih berbentuk tanah dan membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 9 jam, perjalan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca. Pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi roda empat dapat dititipkan terlebih dahulu di Desa Lubuk Bigau. Sedangkan pengunjung dengan kendaraan beroda dua bisa melanjutkan perjalanannya dengan hati-hati.

Setelah melewati hutan dan perkebunan warga, pengunjung akan tiba di titik perhentian terakhir kendaraan bermotor. Selanjutnya, perjalanan akan ditempuh dengan berjalan kaki. Saat berjalan pengunjung akan menemui medan yang bervariasi mulai dari tanjakan, tanah bebatuan, hingga tebing besar. Tidak perlu takut tersesat karena pengunjung akan dituntun oleh tangga besi di sepanjang tebing.

Keindahan Air Terjun Pangkalan Kapas

Meski melewati rute yang sangat panjang, sulit, dan letih namun semua itu akan terbayarkan saat pengunjung telah sampai di lokasi. Kesegaran air sangat terasa saat melihat air terjun yang jernih dan bersih dan deras. Aliran air yang dimiliki air terjun dengan tinggi 150 meter ini berasal dari Sungai Batang kapas ini sangat luar biasa.

Air Terjun Pangkalan Kapas termasuk dalam air terjun yang tertinggi di wilayah Sumatera, dan bahkan Indonesia. Tipe air terjun ini adalah overhanging ledge falls atau air terjun yang tak menyentuh tebing atau dinding saat jatuh. Meski diapit tebing batu di kanan dan kirinya, hal ini terjadi karena ada cekungan di tebing tersebut.

Dinding di air terjun ini merupakan batuan sedimen yang berwarna putih. Terbentuk sebab adanya lipatan atau patahan yang dialami dalam rangkaian bukit barisan. Tempat jatuhnya air memang tidak terlalu besar namun ada berbagai batu cadas yang memiliki berbagai ukuran di dalamnya.

Rekomendasi Tempat Wisata di Riau Lainnya:

.Itulah ulasan singkat tentang Air Terjun Pangkalan Kapas, wisata alam yang cocok untuk petualang. Perjalanan yang jauh tak jarang membuat para pengunjung memilih untuk mendirikan tenda di tempat ini. Walau demikian, pengunjung harus tetap berhati-hati saat berwisata di tempat ini serta harus menjaga alam agar tetap lestari.